MANAGEMENT (ANALISA KASUS)
Haii readers….
sepertinya saya sudah lama tidak memposting sesuatu di
blog saya ini…. dan saya kali ini datang dengan materi yang sangat menarik dan
insyallah bisa menambah wawasan readers tentang materi yang saya bawakan kali
ini… happy reading guys..
MANAGEMENT
Pertanyaan mendasar yang sering timbul dalam benak kita
saat pertama kali mendengar kata manajemen? apa sih manajemen itu? Fungsinya
apa dalam organisasi? lalu di dalam organisasi peran manajemen dalam mengambil
keputusan seperti apa? dan apakah manajer itu memiliki tingkatan? untuk itu
mari kita pelajari dengan seksama…
DEFINISI MANAJEMEN
Istilah manajemen mengacu pada kata “to manage” yang berarti mengatur,
mengurus atau mengelola (Wibowo, 2009).
Seperti yang terjadi pada banyak bidang studi lainnya yang menyangkut human, maka manajemen tergolong yang
sulit didefinisikan.
Berikut beberapa definisi manajemen menurut para pakar
manajemen (Dalam Wibowo, 2009)
sebagai berikut:
1. Mary Parker Follet
Management is the art of getting things done through people. Manajemen merupakan seni dalam mencapai tujuan melalui orang lain. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin diperlukan.
2. James A.F Stoner
Management is the process of planning, organizing, leading, and controlling the effort of organization member and using all other organizational resources to achieve stated organizational goals. Manajemen ialah proses perencanaan, organisasi, kepemimpinan dan pengawasan terhadap usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan semua sumber-sumber organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
3. Luther Gulick
Manajemen menjadi suatu bidang pengetahuan (ilmu) yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama.
1. Mary Parker Follet
Management is the art of getting things done through people. Manajemen merupakan seni dalam mencapai tujuan melalui orang lain. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin diperlukan.
2. James A.F Stoner
Management is the process of planning, organizing, leading, and controlling the effort of organization member and using all other organizational resources to achieve stated organizational goals. Manajemen ialah proses perencanaan, organisasi, kepemimpinan dan pengawasan terhadap usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan semua sumber-sumber organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
3. Luther Gulick
Manajemen menjadi suatu bidang pengetahuan (ilmu) yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama.
Sebagai kesimpulannya bahwa Manajemen sebagai suatu proses adalah cara sistematis melakukan pekerjaan bagi seorang manajer dengan tidak mempedulikan kecakapan tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan. Sedangkan manajemen juga dapat diartikan sebagai ilmu, karena teori-teori yang terdapat didalamnya mampu menuntun manajer dengan memberikan kejelasan akan apa yang harus mereka lakukan pada situasi tertentu dan mampu memprediksi akibat-akibat dari keputusan yang diambil. Sedangkan manajemne dipandang sebagai profesi karena seorang manajer professional harus memiliki kompetensi sebagai keahlian khusus, diakui, dan dihargai oleh masyarakat dan pemerintah, memiliki kode etik, serta berkomitmen dan berdedikasi dalam menekuni pekerjaanya.
Sekian banyaknya definisi manajemen, namun ada satu yang dapat dijadikan pegangan dalam memahami ilmu manajemen (Wibowo, 2009) yaitu :
" Manajemen adalah
suatu proses yang terdiri rangkaian kegiatan, seperti perencanaan,
pengorganisasi, pengarahan dan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk
menentukan dan mencapai tujuan secara efisien dan efektif".
Perangkat atau unsur dasar manajemen yang mendasari segala sesuatu yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan pekerjaan manajemen dikenal dengan six M’s yaitu Man, Method, Material, Machine, dan Market. Manajemen memiliki fungsi-fungsi yang digunakan untuk mengatur setiap unsure yang ada di dalamnya agar berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Fungsi – Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen dapat diartikan sebagai kegiatan apa
saja yang akan dilakukan oleh seorang manajer dalam kegiatan manajerialnya,
sehingga kegiatan manajerial yang dikatakan sebagai proses kegiatan manajemen. Fungsi
– fungsi manajemen yaitu Perencanaan (planning),
Pengorganisasian (organizing), Penggerakkan
(actuating), Pengawasan (controlling) (Arif & Zulkarnain, 2008).
Elemen
– elemen
|
Fungsi
elemen
|
Perencanaan
|
Memikirkan
apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencaan merupakan
proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa adanya perencanaan
fungsi lainnya tak akan berjalan.
|
Pengorganisasian
|
Dilakukan
dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan – kegiatan yang
kecil. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang
harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakan, siapa yang bertanggung jawab
pada tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
|
Penggerakkan
|
Menggerakkan
orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara
bersama – sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif
|
Pengawasan
|
Proses
pengawasan dan pengendalian performa perusahaan untuk memastikan bahwa
jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
|
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan
selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang dijadikan acuan oleh
manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
Tingkatan Manajer
Piramida jumlah karyawan pada organisasi dengan
struktur tradisional, berdasarkan tingkatannya (Arif & Zulkarnain, 2008).
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering
dikelompokkan manajer puncak (top),
manajer tingkat menengah (middle),
dan manajer lini pertama (first line),
manajer lini ini lebih dikenal dengan istilah manajemen operasional, merupakan
manajer tingkat paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan
non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut
penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor,
manajer departemen, atau bahkan mandor (foreman).
Satu tingkat diatasnya adalah middle management atau manajemen tingkat menengah. Manajer menengah
mencangkup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan
manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang
termasuk manajer menengah diantaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer
pabrik, atau manajer divisi. Dibagian puncak pimpinan organisasi terdapat
manajemen puncak yang sering disebut executive
officer atau top management. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi
perusahaan secara umun dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top
manajemen adalah CEO (Chief executive
office) dan CFO (chief financial
officer).
Pengambilan
Keputusan
Menurut Arif
& Zulkarnain (2008) sebagai berikut:
1. Fase pengambilan
keputusan
1.1
aktivitas intelegensi.
proses kreatif untuk menemukan kondisi yang mengharuskan keputusan dipilih atau
tidak.
1.2
aktivitas desain.
kegiatan yang mengemukakan konsep berdasar aktivitas intelegensi untuk mencapai
tujuan, meliputi: menemukan cara – cara/ metode, mengembangkan metode,
menganalisa tindakan yang dilakukan.
1.3
aktivitas pemilihan.
memilih satu dari sekian banyak alternative dalam pengambilan keputusan yang
ada.
2. Teknik pengambilan
keputusan
2.1 operational research/riset operasi. penggunaan metode saintifik dalam menganalisa dan
pemecahan persoalan.
2.2
linier programming.
riset dengan rumus sistematik
2.3 gaming war game.
teori penentuan strategi
2.4
probability.
teori kemungkinan yang diterapkan pada kalkulasi rasional atas hal-hal tidak
normal.
3. Proses pengambilan
keputusan
3.1
merumuskan problem
yang dihadapi
3.2
menganalisa problem
tersebut
3.3
menetapkan sejumlah
alternative
3.4
mengevaluasi alternative
3.5
memilih alternative
keputusan yang akan dilaksanakan
4. Konsep pengambilan
keputusan
Pengambilan keputusan pada hakikatnya
adalah pemilihan alternative yang paling kecil resikonya, untuk dilaksanakan
dalam pencapaian organisasi. Dalam prosesnya terdapat tiga kekuatan yang selalu
mempengaruhinya yaitu, dinamika individu, dinamika kelompk dan dinamika
lingkungan.
Namun dalam suatu perusahaan tidak selalu berjalan
mulus dan lancar, terdapat konflik-konflik dan pertikaian yang mempengaruhi
efektivitas perusahaan tersebut. seperti pada perusahaan penerbangan garuda
contohnya.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Marwan Jafar, menyesalkan buruknya
manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Maskapai penerbangan milik negara
itu berulangkali mengalami delay dan itu dialami Marwan langsung. Padahal,
hampir seluruh instansi pemerintah termasuk Kemendes PDTT membutuhkan sistem
transportasi nasional yang mendukung kerja cepat pemerintahan Jokowi dalam
membangun desa. Menurut Marwan, proteksi besar yang diberikan kepada Garuda
selama ini telah mengakibatkan banyak program unggul lainnya terabaikan. Ia
mencontohkan bagaimana maskapai penerbangan swasta yang hendak investasi
sebesar Rp 5 triliun di Lebak Banten untuk pembangunan bandara. Dalam
prosesnya, investasi pembangunan bandara itu gagal dengan alasan untuk
memproteksi Garuda. Padahal Lebak masuk daerah tertinggal yang memerlukan
pembinaan intensif dari kementerian yang dipimpinnya. Ditambahkan Marwan,
dengan adanya proteksi oleh negara semestinya manajemen dan SDM Garuda berjalan
dengan baik. Namun yang terjadi justru sebaliknya.
Berdasarkan kasus diatas, dapat
dikatakan perusahaan penerbangan Garuda termasuk perusahaan yang gagal karena
tidak bisa memberikan pelayanan yang baik padahal perusahaan tersebut merupakan
perusahaan penerbangan milik Negara. Selain itu seharusnya manajemen yang
dilakukan pada perusahaan tersebut dapat meningkatkan efektivitas dan
efisiensinya bukan menurunkan efektivitas dan efisiennya yang dikenal baik oleh
masyarakat. Hal itu terbukti dari adanya keterlambatan (delay) penerbangan yang
di alami oleh penumpang yang salah satunya terdapat menteri desa, Bapak Marwan
Jafar. Beliau merasa kecewa dengan pelayanan yang dilakukan oleh perusahaan
penerbangan Garuda, yaitu keterlambatan beliau pergi ke sebuah desa untuk
memberikan pembinaan intensif, namun karena adanya keterlambatan hal tersebut
membuat beliau juga harus terlambat sampai ke desa. Selain itu, sikap dan
perilaku para manajer perusahaan Garuda tidak terlalu mencerminkan bahwa mereka
memiliki pengetahuan mengenai OB (Organizational Behaviour). Karena membantu
mereka dalam menghadapi situasi kerja dan bagaimana mereka harus bersikap untuk
mencapai tujuan mereka, dan pengetahuan mengenai OB juga diperlukan dalam
membuat sebuah perencanaan karena dapat membantu dalam mengambil sebuah
keputusan yang berkualitas, meningkatkan peluang keberhasilan, dan menurunkan
resiko yang melekat pada perencanaan dan pengambilan keputusan tersebut (George
& Jones, 2012).
Solusi
yang diberikan :
Solusi
untuk permasalahan tersebut ialah untuk lebih melakukan plan do check and
action (PDCA) dan planning organizing actuating controlling (POAC) yang
merupakan fungsi dari manajemen itu sendiri, karena terlihat dari kasus
tersebut bahwa kurang adanya monitor dan evaluasi terhadap para manjernya yang
membuat keterlambatan penerbangan terjadi. Selain itu untuk lebih memperhatikan
program yang unggul untuk menunjang keberhasilan perusahaan tersebut dan
mengurangi adanya keterlambatan penerbangan terjadi.
REFERENSI
Wibowo,
S., (2009). Pengantar Manajemen Bisnis. Bandung:Teknik Polytechnic
George,
J. M., & Jones, G. R. (2012). Understanding and Managing Organizational
Behaviour (6th ). USA:Pearson Education
Arif,
S. N., Zulkarnain. I. (2008). Dasar – dasar Manajemen dalam Teknologi
Informasi. Journal SAINTIKOM, Vol 5,
2.
Karuru, Z (2016, 24 Februari). Mendes Marwan: Manajemen Garuda Bobrok. http://www.aktual.com/mendes-marwan-manajemen-garuda-indonesia-bobrok/
Karuru, Z (2016, 24 Februari). Mendes Marwan: Manajemen Garuda Bobrok. http://www.aktual.com/mendes-marwan-manajemen-garuda-indonesia-bobrok/
Komentar
Posting Komentar